IKLAN

DomaiNesia

KYAI WAHAB CHASBULLAH DAN KARYA FENOMENAL



Oleh: Qiwamuddin, S.Hum*

Siapa yang tak kenal sosok Abdul Wahab Chasbullah, ya kyai nyentrik yang memiliki motor Harley Davidson dan mobil Amerika juga merupakan tokoh pergerakan pendiri organisasi terbesar di dunia, apalagi kalau bukan organisasi Nahdlatul Ulama. Mengenai kepemilikan motor dan mobil ini Fealy menuturkan dalam Trasidionalisme Radikal: Persinggungan NU-Negara “Ia sangat terkenal, bahkan tak seorangpun yang tidak tertarik melihatya ketika mengendarai motor dalam kecepatan tinggi berkeliling di daerah dengan menggunakan sarung, jaket dan sorban putih”.
Abdul Wahab Chasbullah lahir tahun 1888 Menurut muhamad Rifa’i, ada yang menyebut 1887 menurut Chairul Anam, dan 1886 menurut Abdul Halim dan Tim Sejarah Tambak Beras. Tahun berapapun kelahiran kyai Wahab yang jelas sosok kyai yang satu ini harus digali dan dijadikan pelajaran untuk generasi muda NU, karena dalam diri kyai Wahab semua aspek kehidupan melekat padanya mulai dari pendidikan, perdagangan, pemikiran, organisasi, agama hingga persilatan pernah ia tekuni.
Sudah banyak buku yang menceritakan kiprah kyai yang luwes dan fleksibel dalam mengambil keputusan ini. Ia dikenal sebagai kyai yang banyak akalnya, karena setiap permaslahan akan menjadi mudah jika ditanyakan padanya. Berbeda dengan adik iparnya kyai Bisri Syansuri, ia dikenal dengan kyai yang teguh memegang prinsip fiqih (Yurisprudensi). Salah satu contohnya ialah ketika kyai Wahab setuju NU keluar dari Masyumi, kyai Bisri menolak hal tersebut. Kyai Wahab mendorong tokoh NU masuk DPR GR, tapi bila tidak cocok langsung keluar, sedangkan kyai Bisri dengan tegas langsung menolak.
Membicarakan sosok kyai Wahab tidak akan ada habisnya karena sesuai dengan perkataan Saifuddin Zuhri dalam bukunya Mbah wahab hasbullah kyai nasionalis pendiri NU, kyai Wahab merupakan NU dalam praktik, ia bagaikan mata uang yang tidak bisa dipisahkan kedua sisinya satu sama lain. Ia juga hidup pada tiga masa yaitu masa pergerakan sampai merebut kemerdekaan, masa pemerintahan Soekarno dan masa pemerintahan Soeharto.  Sehingga tidak salah bila wartawan tirto menyebutkan bahwa kyai Wahab sebagai playmaker politik Nahdlatul Ulama.
Belakangan ini buah karya kyai Wahab sering diucapkan bahkan dilantukan oleh semua kader Nahdlatul Ulama, ya apalagi kalau bukan karya puisi Ya Lal Wathan. (يا للوطن). Puisi ini memang memiliki historis yang panjang hingga terkenal atau bahasa anak muda sekarang viral hingga saat ini. Menurut Abdul Halim (Sekretaris Mbah Wahab) dalam bukunya Sejarah Perjuangan Abdul Wahab Chasbullah puisi ini lahir tahun 1916 sebagai semboyan organisasi Nahdlatul Wathan, salah satu sekolah yang dirintis mbah Wahab mengajarkan tentang kebangsaan sesuai namanya (Kebangkitan Negeri) yang selalu dinyanyikan sebelum dimulai pelajaran. Kemudian puisi tersebut berubah menjadi lebih pendek tahun 1934 menjadi 8 baris dan satu kolom seperti yang terdengar dan dinyanyikan sekarang. Padahal awalnya lagu Ya Lal Wathan tersebut memiliki panjang 12 baris serta dua kolom, kanan dan kiri.
(kolom kanan dan kiri)
(Teks ya Lal Wathan tahun 1934 lebih pendek menjadi 8 baris satu kolom)

Proses perubahan dari puisi menjadi lagu hingga viral ini tidak lain dan tidak bukan ialah berkat jasa kyai Maimoen Zubair, kyai kharsimatik NU. Ia memberikan Ijazah lagu tersebut kepada dua tokoh Ansor Nusron Wahid dan Yaqut Cholil Qoumas tahun 2012. Kemudian disana terjadilah proses penerjemahan dan proses aransemen menjadi lagu hingga sekarang ini, saya tidak akan berbicara lengkap tentang proses tersebut, karena akan saya sampaikan ditulisan kedua saya, yang ingin saya sampaikan ialah Lagu Ya Lal Wathan sekarang ternyata masih belum lengkap sesuai penuturan romo Kyai Maimoen Zubair.
Sewaktu penulis sowan dikediaman kyai Maimoen tahun 2018 ingin mengonfirmasi kata perkata dari lagu Ya Lal Wathan apakah ada yang keliru, atau ada yang kurang, beliau menjawab serta menuntun penulis bersama-sama membaca dan melantunkan lagu tersebut, beliau juga mengatakan bahwa lagu Ya Lal Wathan ini memiliki muqaddimah (Pendahuluan), kemudian saya menuliskan Muqaddimah Ya Lal Wathan yang dibacakan kyai Maimoen serta membacanya bersama-sama. Muqaddimah ya Lal Wathan ini terdiri dari 4 baris dan setiap barisya terdiri dari dua kolom. Muqaddimah Ya Lal Wathan ini menceritakan tentang keagungan bangsa Indonesia yang sudah tersebar dibelahan dunia. Penulis akan sampaikan dan ulas muqaddimah Ya Lal Wathan, atau Ya Lal Wathan yang sudah lengkap ditulisan berikutnya.
 
                                                                                
*Penulis adalah Ketum Umum PC PMII Kota Depok, Lulusan Sastra Arab UI yang meneliti puisi ya Lal Wathan dan Perjuangan Kyai Wahab Chasbullah dengan tema  Skripsi “Puisi dan Sejarah Perjuangan Abdul Wahab Chasbullah”

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu