Lampung, Jakartanews.my.id (24-12-2021) - Muktamar NU ke-34, menjadi perhelatan yang amat sangat penting. Tidak saja bagi para Pengurus, Masyayikh, Pengasuh Pesantren, Guru Ngaji, Kiai, Pengurus Banom dan lainnya. Tidak sedikit aktivis NU menggunakan momentum ini menjadi ajang silaturahim dan berbagi gagasan.
Intinya, anak-anak muda NU membutuhkan keteladanan, bagaimana menyikapi setiap masalah dan persoalan, dengan kepala dingin, dan tetap mengedepankan ahlaqul karimah. Kita semua bersepakatan, yang lebih utama dari sekedar cerdas adalah ahlaqul karimah (ahlaq yang yang baik).
Kepentingan NU menjadi yang paling utama, bagaimana agar NU tetap hadir dengan keteladanan organisasi, yang benar-benar menanamkan nilai-nilai luhur pada jamiyyah dan jamaahnya. Juga NU yang terus menjaga nilai-nilai agama (himayatud dien) dan menjaga nilai-nilai bernegara (himayatud daulah).
“Muktamar NU ke-34, benar-benar memperlihatkan keteduhan dan ahlaq mulai dari para Masayihk dan guru-guru kita.” Tutur Munir, Sekretaris Umum Forum Alumni PMII UI.
“Ke Depan kiranya, ahlaq dan keteladanan ini harus terus dilanjutkan, oleh generasi muda nahdlatul ulama.” Terang Munir lebih lanjut.
0 Komentar