Oleh : Imron Rosyadi Hamid
Mantan Rois Syuriyah PCINU Tiongkok
Hari itu, 9 Desember 2021, selepas dzuhur ada telepon masuk ke hp, saya lihat panggilan dari Gus Yahya Cholil Tsaquf. Apa isinya? "Pak Imron, saya minta tolong agar PCI2 dunia sampean fasilitasi ketemu saya, soal tanggal nanti kita bahas". Ini bukanlah perintah pertama dari Gus Yahya kepada saya agar melakukan komunikasi dengan teman2 PCI dunia berkait Muktamar NU ke-34. Pada waktu Konbes NU Bidakara untuk mengatasi dispute penentuan tanggal Muktamar melalui Ikhbar PBNU, Gus Yahya juga secara langsung membisiki saya, "Sampean saja yang mengkonsolidasi PCI-PCI". Sebagai mantan Rois Syuriyah PCINU Tiongkok, perintah Gus Yahya kepada saya ini sebagai bagian dari irisan struktural NU. PCINU merupakan bagian dari jaringan PBNU. Alhamdulillah, dalam Muktamar NU ke-34 Lampung hampir 80% teman-teman PCI Nahdlatul Ulama mendukung isu regenerasi dan memilih Gus Yahya menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026.
Di luar irisan struktural, ada irisan kultural sebagai kader Gus Dur. Saya diamanati Mbak Yenny Wahid untuk membantu Gus Yahya yang pernah menjadi juru bicara Presiden Gus Dur yang akan maju menjadi Ketua Umum PBNU di Muktamar NU ke-34. Perintah Mbak Yenny ini bahkan dimulai awal Tahun 2021. Ketika itu, 22 Januari 2021, Mbak Yenny berkirim pesan Whatsapp ke saya agar segera ke Jogjakarta karena besoknya ada rencana Gus Yahya ke rumah Mbak Yenny di Sleman Jogjakarta. Saya berangkat malam itu lewat jalur darat dari Malang ke Jogjakarta. Selepas acara di rumah Mbak Yenny, saya diminta Gus Yahya agar ikut acara di PP. Krapyak malam harinya. Tetapi yang lebih berkesan adalah ketika tanggal 12 Nopember 2021 atau beberapa minggu sebelum Muktamar Lampung Mbak Yenny Wahid memanggil saya agar ikut mendampinginya ke Makam Gus Dur dan Hadratus Syech Hasyim Asy'ari di Tebuireng. Selepas ziarah, Mbak Yenny menguatkan lagi pesannya, "Mas Imron harus fight memback up Gus Yahya. Muktamar mau maju atau mundur, Gus Yahya akan menang".
Irisan ketiga? Tentu saja ikatan emosional sebagai bagian dari kader Ansor. Di irisan ini saya sempat diminta oleh dua mantan Ketua Umum GP. Ansor, Gus Saifullah Yusuf dan Kang Nusron Wahid agar bersama-sama di Barisan Regenerasi. Cukup mantan-mantan Ketum? Belum, masih ada Ketum PP. GP. Ansor yang perintahnya perlu diamankan. Malam itu, sehari sebelum pemilihan Ketua Umum PBNU di sebuah pertemuan khusus antara Gus Yahya dan Mbak Yenny yang juga dihadiri oleh Gus Men Yaqut Cholil Qoumas saya katakan, "Kalau sudah perintah Panglima (tertinggi) Banser, kita tidak bisa menolak (untuk satu barisan dengan Gus Yahya)".
Wallahu a'lam bi as shawab
Malang, 26 Desember 2021
0 Komentar