Perhelatan Mukatamar ke-34 di Lampung sudah usai. Ketua terpilih diberi waktu sampai 30 hari, untuk menyusun kepengurusan baru, yang akan melangsungkan kepengurusan PBNU 2021-2026.
Berbagai wacana bergulir, bahkan ormas lain, mulai menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan PBNU, seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan ormas lainnya.
Tentu menjadi prioritas bagi KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyusun strukur pengurus terbaru, yang akan membantu Gus Yahya bekerja mewujudkan visi misinya. Tentu juga Gus Yahya perlu menguatkan strukturnya dengan kader-kader NU yang militan, handal dan professional, dengan jiwa ke-NU-an yang terpatri kuat.
Ahmad Munir, Sekretaris Umum Forum Alumni PMII UI menyatakan KH. Nusron Wahid termasuk senior PMII, yang memiliki komitmen tinggi dalam proses kaderisasi. Perhatian Kang Nusron pada kader-kader sangat bisa dirasakan, tidak saja pada generasi seangkatanya, tapi juga generasi dibawahnya.
Munir menuturkan “jika Kang Nusron yang pegang posisi kesekjenan di PBNU, saya sangat yakin PBNU akan lebih dinamis dalam menjalankan program-programnya, dan insyaAllah lebih banyak dirasakan cabang-cabang NU se-Indonesia.” (Red)
0 Komentar