IKLAN

DomaiNesia

Mimpi Menuju Kemandirian Energi Nasional



Oleh: Ahmad Munir, Pemerhati Pembangunan

Diskusi tentang energi di Indonesia, tentu bertumpu pada dua fokus utama, yakni ketersediaan energi terbarukan yang melimpah, yang kedua, kelangkaan energi yang bersumber dari bahan fosil, yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang amat serius bagi pemerintah.

Pada bagian pertama, kita meyakini bahwa sumber energi nasional amat sangat berlimpah? Utamanya sumber energi terbarukan dan biomassa. Indonesia termasuk negara yang berkelimpahan cahaya matahari, yang bersinar sepanjang tahun. Cahaya matahari ini, jika dimanfaatkan optimal, tentu akan menghasilkan energi yang besar, yang kelimpahannya dapat dimanfaatkan untuk optimalisasi energi pada masa mendatang.

Saat ini kelimpahan energi matahari, baru banyak dimanfaatkan untuk penerangan jalan, tower BTS, lampu penerangan tambahan dalam rumah dan sejenisnya. Produksi energi berbasis cahaya matahari, masih menjadi pekerjaan rumah, terutama untuk produksi yang skala masal.

Kelimpahan energi lainnya, sejenis geothermal, energi angin, energi gelombang laut dan lainnya, masih dalam prosentase yang kecil. Ke depan tentu, lokus dan fokus pemerintah, adalah pada optimalisasi produksi energi berbasis sumber daya baru terbarukan. Saatnya, kita mengurangi penggunaan energi fosil, walau saat ini ketergantungan pada energi fosil amat tinggi.

Pada bagian kedua, kita baru saja menyimak, presiden memberi penegasan, bahwa selama ini pemerintah “ngerem” laju kenaikan harga BBM. Ini menjadi penanda penting, bahwa kita memang sudah selayaknya fokus mengembangkan energi terbarukan dalam segala hal. Jika listrik bisa dimanfaatkan untuk kendaraan pengganti BBM, maka selekas-lekasnya, mestinya pemerintah memberi dorongan yang amat kuat, agar kendaraan berbasis listrik segera diproduksi masal, juga dengan menyediakaan sumber daya baterainya, agar kendaraan yang ramah lingkungan benar-benar terwujud. Sehingga ketergantungan kita pada BBM, yang sebagian bersumber dari impor dapat segera diatasi.

Kelangkaan BBM yang terus menghantui tiap masa pemerintahan, hendaknya dijawab dengan solusi yang benar-benar serius, karena ini menyangkut ketahanan energi nasional. Tanpa keberpihakan kebijakan pemerintah secara jelas, maka “hantu” kenaikan harga BBM benar-benar akan terus menghantui tiap pemerintahan di Indonesia.

Akan berbeda cerita, jika kebijakan energi yang ramah lingkungan segera terwujud. Masyarakat segera beralih menggunakan kendaraan listrik misalnya, produksi listrik juga digenjot dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang lain, lalu masyarakat secara bertahap didorong untuk beralih ke kendaraan listrik, tentu dengan kemudahan sumber daya listriknya, harga kendaraan yang terjangkau, juga biaya perawatan yang efisien, maka masyarakat akan berbondong ke pemanfaatan energi listrik yang berbasis energi baru terbarukan. Ini mimpi siang bolong tentunya, manakala tidak ada keberpihakan dari siapapun untuk beralih ke energi yang ramah lingkungan.

Artikel ini sudah tayang di www.kompasiana.com sebelumnya, dengan link berikut: https://www.kompasiana.com/ahmadmunirchobirun/628f8eb8f1f29802fb577593/mimpi-menuju-kemandirian-energi-nasional


Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu